TUGAS 2
NAMA :M.RUSDY
PURNAMA
KLS :2TB02
NPM :26314729
ISSUE ARSITEKTUR
Arsitek harus mampu
mengidentifikasikan isu-isu yang harus dipertimbangkan sebelum masuk kedalam
proses perancangan. Seorang arsitek harus mampu merespon semua isu-isu
(kriteria arsitektur) dalam mendesain suatu rancangan agar hasil rancangannya
tersebut memenuhi semua kriteria arsitektur dengan baik.
Isu berarti segala sesuatu,
kecenderungan, pertanyaan, topic, proposisi, atau situasi dimana permitaan
desain agar bangunan tersebut sesuai dengan keinginan klien dan pengguna.
Dalam arsitektur beberapa isu yang umum adalah sirkulasi,
keamanan, kewilayahan, privasi, imej, guna energi, fleksibilitas, dan
visibilitas. Dalam strategi pemrograman isu merupakan parameter untuk menyaring
informasi desain kedalam daftar pengaturan untuk mendukung pembuatan keputusan
yang efisien.
Daftar isu mendukung
sebagian besar dari kebutuhan desain bangunan. Mungkin tidak seluruhnya
memnuhi, namun sebagian besar pembuatan keputusan banyak mencakup dalam daftar
tersebut. Masing-masing isu mayor mempunyai sub-isu. Didetail untuk
menghasilkan persyaratan tampilan yang sebelumnya ditetapkan tujuannya.
1 Human
Issues
* Function (Fungsi) :Mewadahi tujuan dan kegunaan untuk aktivitas
manusia.
* Social
(Sosial) :Hubungan social
untuk mencapai tujuan penghuni secara
Efektif.
* Physical
(Fisik) :Bagaimana bentuk bangunan yang sesuai dengan
karakteristik fisik penghuni.
*
Physiological (Fisiologi) :Pemahaman karakteristik sifat penghuni.
*
Phsycological (Psikologi) :Pemahaman
perasaan penghuni dalam bangunan.
2
Environmental Issues
* Site
(Situs) :Struktur permukaan bumi yang akan ditempati
suatu bangunan.
* Climate
(Iklim) :Iklim dan cuaca yang memengaruhi suatu bangunan.
* Context (Konteks) :Situasi lingkungan yang berhubungan
dengan situasi
kejadian.
*
Resources (Sumber) :Ketersediaan sumber daya alam sekitar.
* Waste (Limbah) :Tempat pembuangan limbah tak
berguna dari suatu
bangunan.
3 Cultural
Issues
*
Historical (Sejarah) :Latar belakang suatu daerah.
*
Institutional (Kelembagaan)
:Hubungan kegiatan klien yang berterusan.
*
Political (Politik) :Pembuatan bangunan yang
harus dengan
proses politik.
* Legal
(Hukum) :Peraturan-peraturan yang berlaku saat
proses pembuatan bangunan.
4
Technological Issues
*
Material :Bahan-bahan
yang akan digunakan pada konstruksi
bangunan.
* Sistem :Sistem
mekanik, pipa, elektrik pada konstruksi suatu
bangunan.
* Proses :Cara
atau proses yang dijalani dalam merancang atau
membangun suatu konstruksi bangunan.
5. Temporal
Issues
* Growth
(Pertumbuhan) :Pertumbuhan suatu
bangunan yang dikarenakan
meningkatkan
potensi pertumbuhan bangunan tersebut.
* Change
(Perubahan) :Perubahan penghuni
dan kebutuhan dalam suatu
bangunan.
*
Permanence (Kekokohan):Keabadian atau kekokohan suatu bangunan.
6. Economic
Issues
* Finance
(Keuangan) :Analisis
keuangan dan analisis pasar.
*
Construction (Konstruksi)
:Biaya konstruksi.
*
Operation (Operasi) :Biaya pengoperasian fasilitas
oleh klien.
*
Maintenance :Biaya pemeliharaan fasilitas bangunan.
* Energy
(Energi) :Biaya energy yang telahdipakai.
7. Aesthetic
Issues
* Form (Bentuk) :Penyesuaian bentuk-bentuk bangunan
sesuai dengan preferensi bangunan.
* Space
(Ruang) :Penataan
perlengkapan dalam
menciptakan rasa ruang.
* Meaning
(Pemaknaan) :Preferensi klien mengkomunikasikan
bentuk bangunan kepada orang lain.
8. Safety
Issues
*
Structure (Struktur) :Kekuatan struktur bangunan.
* Fire
(Kebakaran) :Adanya kemungkinan terjadi kebakaran.
*
Personal :Keselamatan
penghuni dan orang yang
berada di sekitar tapak terhadap bahaya perlengkapan dan situasi.
*
Chemical (Zat Kimia) :Kesehatan penghuni dari bahaya zat-zat
kimia.
*
Criminal (Kriminal) :Keselamatan fisik dari ancaman luar
PENGAPLIKASIAN

PENGAPLIKASIAN
Optimalisasi Vegetasi
Unsur hijau
yang diidentikkan dengan vegetasi ditunjukkan denganmenambahkan elemen-elemen
penghijauan tidak hanya pada lansekap saja tetapi juga dalam bangunan, seperti
pemberian roof garden, pemberian vegetasi rambat pada dinding bangunan dan lain
sebagainya.
Sistem Pencahayaan
Alami
Secara umum perletakan jendela harus memperhatikan garis edar
matahari, sisi utara dan selatan adalah tempat potensial untuk perletakan
jendela (bukaan), guna mendapatkan cahaya alami. Sedangkan posisi timur dan
barat pada jam-jam tertentu diperlukan perlindungan terhadap radiasi matahari
langsung. Untuk keperluan tersebut sudah banyak program komputer yang dapat
membantu simulasi efek cahaya matahari terhadap disain selubung bangunan. Konsep
disain fasade untuk tujuan efisiensi energi tergantung dengan posisi geografis
dan iklim setempat. Permasalahannya banyak bangunan di Indonesia yang meniru
bangunan yang ada di Eropa tanpa disesuaikan dengan kondisi geografis dan iklim
di Indonesia, misal : jendela yang tanpa dilengkapi tabir matahari (sun
screen).
Fasade Kaca Pintar
Fasade kaca pintar merupakan suatu konsep teknologi mutakhir
dinding tirai kaca yang mempertemukan kepentingan ekologi maupun ekonomi bagi
bangunan perkantoran bertingkat tinggi yang dikondisikan sepenuhnya (fully
airconditioned). Ia mampu mengurangi pantulan panas matahari dari bangunan
bangunan kaca tinggi yang menyebabkan meningkatnya temperatur lingkungan
diperkotaan (heat-island effect) maupun efek rumah kaca pada atmosfer bumi
(green house effect). Fasade kaca pintar pada umumnya adalah konstruksi dinding
kaca ganda (double-skin construction) dengan rongga udara antara 35cm- 50cm
antara kaca luar dan kaca dalam. Dinding kaca luar ketebalan 12mm dari jenis
kaca dengan transmisi tinggi (umumnya kaca bening), sedangkan kaca dalam
ketebalan 6-8mm dari jenis high performance glass. Terdapat rongga udara
menerus sehingga merupakan cerobong kaca (glass-shaft) dengan ketinggian
meliputi beberapa lantai sesuai dengan studi analisis yang dilakukan.
https://herusu71.wordpress.com/2011/10/06/mendefinisikan-isu/
http://banu-fm.blogspot.co.id/2014/10/issue-arsitektur.html
http://banu-fm.blogspot.co.id/2014/10/issue-arsitektur.html