1.Ilmu sosial dasar adalah ilmu
pengetahuan untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, dan teori) yang berasal dari gabungan
disiplin ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial tersebut adalah : sejarah, ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, dan psikokologi sosial. Dengan begitu antara
ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.
Tujuan ilmu sosial dasar adalah
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan
menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat
dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis. Untuk
itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran penting agar mahasiswa memiliki bekal
yang cukup dalam hidup bermasyarakat.
2.Penduduk adalah orang-orang
yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan
berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat adalah suatu kehidupan
sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam
kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang
telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam
masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama
didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial
adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota
masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan adalah hasil budi
daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
3. a. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo
religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan
pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan
dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu
manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
b. Sistem organisasi
kemasyarakatan.
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun
memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
c. Sistem pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
d. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk
manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia
secara umum terus meningkat,
e. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirarmya
yang eerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu meneukupi kebutuhannya
daripada binatang
f. Bahasa.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam
bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi
bentuk bahasa tulisan.
4.Gotong
royong
Kebanyakan penduduk di kota besar hanya
mementingkan egonya masing-masing, Memamerkan segala hal yang mereka muliki,
berebut untuk memimpin dan bahkan main hakim sendiri. Gotong royong sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial,
yaitu tidak bisa hidup sendiri selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan
aktivitasnya.